Bahaya Konsumsi Makanan Expired
Expiry Date, sebagai konsumen, pastinya kita sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut. Expiry Date, atau disingkat dengan istilah ED, merupakan batasan tanggal yang digunakan sebagai indikator suatu makanan atau produk masih bisa dikonsumsi. Dalam masyarakat luas, beredar informasi yang mengatakan bahwa sebenarnya makanan kadaluarsa masih layak dikonsumsi.
Sobat sehat, berita tersebut memang benar adanya. Namun, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang produk kadaluarsa yang dimaksud di sini. Karena terdapat dua jenis label kadaluarsa yang biasanya tercantum dalam setiap produk. Meski sama-sama sebagai indikator batasan pemakaian produk, label Best Before (BB) memiliki pengertian yang berbeda dengan ED atau expiry date. Produk dengan label BB inilah yang merupakan produk kadaluarsa yang masih boleh dikonsumsi. Sedangkan untuk produk yang mencantumkan label ED sebaiknya tidak dikonsumsi jika sudah melewati batas kadaluarsanya.
Produk ED jika dikonsumsi melewati tanggal ED yang tercantum, dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Label ED ini biasanya dicantumkan pada produk-produk yang tidak stabil atau mudah rusak dalam penyimpanan jangka panjang, seperti produk olahan daging dan beberapa jenis keju serta susu. Pencantuman label tanggal BB maupun ED, merupakan salah satu cara untuk melindungi konsumen dari resiko keracunan makanan dan sebagai indikator kesegaran makanan.
Efek Konsumsi Makanan Kadaluarsa
Sebelum mengetahui efeknya, kita perlu memahami terlebih dahulu ciri-ciri seseorang yang keracunan makanan kadaluarsa. Seseorang yang keracunan makanan kadaluarsa, biasanya akan mengalami diare, mual hingga muntah, pusing, kejang perut, dan lemas.
Pada kasus ringan, keracunan makanan kadaluarsa akan menimbulkan masalah pada kesehatan perut atau timbul reaksi alergi. Namun, jika tidak segera diatasi dengan baik, hal tersebut dapat menyebabkan kematian. Untuk itu, sebagai konsumen sebaiknya kita waspada dan jeli dalam memperhatikan batas kadaluarsa makanan yang akan dibeli. Terutama jika makanan tersebut dikonsumsi oleh balita, ibu hamil, maupun orang tua yang kondisi tubuhnya lebih rentan.
Jika Anda mengalami keracunan makanan kadaluarsa, sebaiknya segera hentikan mengkonsumsi makanan tersebut. Beristirahatlah dan minum banyak cairan, terutama oralit, untuk mencegah dehidrasi. Kompres perut dengan air hangat untuk meringankan kejang atau nyeri perut yang terjadi. Konsultasikan dengan apoteker untuk produk yang dapat digunakan untuk meringankan gejala keracunan. Apabila gejala terus berlanjut dan tidak kunjung membaik dalam kurun waktu satu hari, segera hubungi dokter.
Teliti sebelum membeli dan mengkonsumsi suatu makanan, dapat membantu Anda terhindar dari bahaya keracunan makanan.
Sobat sehat, berita tersebut memang benar adanya. Namun, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang produk kadaluarsa yang dimaksud di sini. Karena terdapat dua jenis label kadaluarsa yang biasanya tercantum dalam setiap produk. Meski sama-sama sebagai indikator batasan pemakaian produk, label Best Before (BB) memiliki pengertian yang berbeda dengan ED atau expiry date. Produk dengan label BB inilah yang merupakan produk kadaluarsa yang masih boleh dikonsumsi. Sedangkan untuk produk yang mencantumkan label ED sebaiknya tidak dikonsumsi jika sudah melewati batas kadaluarsanya.
Produk ED jika dikonsumsi melewati tanggal ED yang tercantum, dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Label ED ini biasanya dicantumkan pada produk-produk yang tidak stabil atau mudah rusak dalam penyimpanan jangka panjang, seperti produk olahan daging dan beberapa jenis keju serta susu. Pencantuman label tanggal BB maupun ED, merupakan salah satu cara untuk melindungi konsumen dari resiko keracunan makanan dan sebagai indikator kesegaran makanan.
Efek Konsumsi Makanan Kadaluarsa
Sebelum mengetahui efeknya, kita perlu memahami terlebih dahulu ciri-ciri seseorang yang keracunan makanan kadaluarsa. Seseorang yang keracunan makanan kadaluarsa, biasanya akan mengalami diare, mual hingga muntah, pusing, kejang perut, dan lemas.
Pada kasus ringan, keracunan makanan kadaluarsa akan menimbulkan masalah pada kesehatan perut atau timbul reaksi alergi. Namun, jika tidak segera diatasi dengan baik, hal tersebut dapat menyebabkan kematian. Untuk itu, sebagai konsumen sebaiknya kita waspada dan jeli dalam memperhatikan batas kadaluarsa makanan yang akan dibeli. Terutama jika makanan tersebut dikonsumsi oleh balita, ibu hamil, maupun orang tua yang kondisi tubuhnya lebih rentan.
Jika Anda mengalami keracunan makanan kadaluarsa, sebaiknya segera hentikan mengkonsumsi makanan tersebut. Beristirahatlah dan minum banyak cairan, terutama oralit, untuk mencegah dehidrasi. Kompres perut dengan air hangat untuk meringankan kejang atau nyeri perut yang terjadi. Konsultasikan dengan apoteker untuk produk yang dapat digunakan untuk meringankan gejala keracunan. Apabila gejala terus berlanjut dan tidak kunjung membaik dalam kurun waktu satu hari, segera hubungi dokter.
Teliti sebelum membeli dan mengkonsumsi suatu makanan, dapat membantu Anda terhindar dari bahaya keracunan makanan.
Comments
Post a Comment